Direktorat Jenderal Pajak (DJP) resmi meluncurkan Scientax dalam acara "Penyegaran Fasilitator Inklusi Kesadaran Pajak" di Hotel Alila Solo (Rabu, 16/10). Peluncuran dipimpin oleh Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Hestu Yoga Saksama yang didampingi oleh Kepala Subdit Penyuluhan Perpajakan Aan Almaidah Anwar dan Kepala Subdit Kerjasama dan Kemitraan Yeheskiel Minggus Tiranda.
Scientax merupakan Jurnal Kajian Ilmiah Perpajakan Indonesia yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak yang memuat hasil penelitian ilmiah berupa kajian, baik secara teori maupun empiris, atas isu dan problematika seputar perpajakan. Setiap artikel yang diterbitkan di Scientax merupakan artikel hasil kajian dan riset yang bersumber dari studi literatur, review literatur, penelitian lapangan, best practice dan atau kombinasi dari setiap kegiatan ilmiah tersebut. Artikel yang diterbitkan dalam Jurnal Scientax telah melalui proses review, evaluasi dan penyuntingan oleh Dewan Redaksi, Mitra Bestari dan Anggota Staf Editorial. Selain menjadi bentuk inklusi kesadaran pajak, jurnal yang diterbitkan juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk menuangkan hasil penelitian di bidang perpajakan.
Scientax terbit dua edisi setiap tahun di bulan Oktober dan April dengan bentuk terbitan elektronik. Edisi pertama Vol. 1 No. 1 terbit pada Senin 14 Oktober 2019. Edisi pertama memuat enam artikel dengan tema Law Enforcement dan Kepatuhan Menuju Tertib Pajak. Scientax terbuka untuk umum, praktisi, peneliti, pegawai, dan pemerhati masalah perpajakan.juga dapat diakses melalui laman situs https://ejurnal.pajak.go.id.
Scientax telah memiliki International Standard Serial Number (ISSN) yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Dokumentasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai Pusat Nasional ISSN untuk Indonesia yang berpusat di Paris. ISSN dengan nomor seri ISSN 2686-5718 terbit pada tanggal 15 Oktober 2019. Dengan ISSN tersebut, Scientax resmi terdaftar sebagai salah satu tempat publikasi artikel-artikel ilmiah di bidang perpajakan di Indonesia.
Yoga berharap ke depannya Direktorat Jenderal Pajak menjadi institusi yang yang edukatif dan ilmiah. “Ini akan mengubah wajah kita, DJP bukan hanya institusi yang mengejar pajak tapi juga istitusi yang edukatif dan ilmiah. Hal ini perlu kita jaga dan kembangkan agar semakin baik ke depannya," ujar pria Alumni Jurusan Akuntansi UGM tersebut.
Sumber : https://pajak.go.id/id